Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Pada waktu itu, pada hati waktu
Yang mengandung gelita yang membatu
Burung hantu dan malam
Yang gelisah bagai serdam alam Lanjutkan membaca “Au Revoir”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Pada waktu itu, pada hati waktu
Yang mengandung gelita yang membatu
Burung hantu dan malam
Yang gelisah bagai serdam alam Lanjutkan membaca “Au Revoir”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Serasa apa hidup yang terbaring mati
Memandang musim yang mengandung luka
Serasa apa kisah sebuah dunia terhenti
Padaku, tanpa bicara Lanjutkan membaca “Pusat”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kutanya, kalau sekarang aku harus berangkat
Kuberi pacarku peluk penghabisan yang berat
Aku besok bisa mati. Kemudian diam-diam
Aku mengendap di balik sendat kemerdekaan dan malam
Lanjutkan membaca “Ode I”
untuk Sitor Situmorang
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kalau djarum kematian menusuk detak hati
Aku akan mendjadi asing sendiri
Sangat berarti djeritan jang menolak berpisah
Bisik jang mendera dan mentjinta gerak djantung hari Lanjutkan membaca “Focus”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kenangan mati bagi jang mati
Hormat bagi jang hidup setiakan derita
Ulurkan tanganmu
Sangkutkan sepatu pada kaki berdebu
Dan mimpilah merenung djendela terbuka
Nun adalah dunia dosa, duniaku sajang
Aku berpihak padamu Lanjutkan membaca “Dunia Sebelum Tidur”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
H.B. Jassin. Dimana berachirnja mata seorang penjair?
Kau sudah lama sekali tahu, kuburan dia
Hanjalah nisan kata-katanja selama ini
Tentang mimpi, tentang dunia sebelum kau tidur Lanjutkan membaca “Keterangan”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun jang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sajang
Sebuah lubang peluru bundar didadanja
Senjum bekunja mau berkata, kita sedang perang Lanjutkan membaca “Pahlawan Tak Dikenal”
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kapan ada sesuatu, ialah kamarku didalam
Suara penutup paling djauh telah membawa bunji
Sedang kubuat lagi djelaga diri semesta
Dilorong-lorong kelam kotaku Djakarta Lanjutkan membaca “Suara”
Karya: Toto Sudarto Baachtiar
Tjinta. Engkau jang sudah sekali datang masuklah
Menjatu diri dengan irama tanpa tepi
Laut jang selalu mengalir, malam tiada berachir
Tjumbu hidup nafas kotaku jang kekal Lanjutkan membaca “Pekarangan”