Pucuk-pucuk cemara
Tersenyum pahit menatap alam
Tiba-tiba sayap rindu melintas
Antara dahan-dahan yang patah
Suara pipit merayu
Tak malu pada sang bayu
Waktu menerpa pucuk cemara
Pucuk-pucuk langsing
Meliuk tak pernah malu
Tapi,
Aku malu pada pucuk rumput
Nun di bawah sana
Tertawa memandang ke atas
Apa yang terjadi
Pucuk-pucukmu selalu tak malu
Mengikuti arus angin yang malu
Pucukmu menopang awan
Cepat patah jika tak berpendirian
Tinggalkan Balasan