Kusaksikan burung malam
Terbang menentang angin
Congkak, angkuh, dan sombong
Bersatu dalam derap nafasnya
Paruhnya bengis
Kuntum senyum itu sinis
Padahal pipit tersenyum manis
Nun di bawah sana
Meski lautan memberi isyarat
Badai mengintai dari utara
Kusaksikan paruh semakin lemah
Patah, terkulai tak berdaya
Setelah badai berputar ke selatan
Tinggalkan Balasan