Karya: Acom Icun
Bapak tua di pematang
Pulanglah engkau dari kubangan
Sebab bau mesiu tak menyesak lagi
Antara pohon yang kau lalui
Engkau takut di belantara
Sebab gerhana mengintaimu Lanjutkan membaca “Gerhana”
Karya: Acom Icun
Bapak tua di pematang
Pulanglah engkau dari kubangan
Sebab bau mesiu tak menyesak lagi
Antara pohon yang kau lalui
Engkau takut di belantara
Sebab gerhana mengintaimu Lanjutkan membaca “Gerhana”
Karya: Acom Icun
Seorang perempuan berjalan di hutan cemara
Kakinya hitam berdebu
Kental dengan peluh
Matanya jalang menatap hutan
Bayu yang sendu tak mampu lagi
Menyanyi kidung indah buat dirinya
Hati terlanjur luka Lanjutkan membaca “Hutan”
Karya: Acom Icun
Hamidah gadis mungil di kaki bukit
Turun ke desa mencari duit
Merenda nasib di atas jalanan
Bersama adelweis dalam genggaman
Lekat-lekat mata memandang
Hamidah tak bergeming dengan rayuan
Dolar dan ringgit negeri seberang
Adelweis tetap jadi ingatan Lanjutkan membaca “Balada Gadis di Kaki Bukit”
Karya: Acom Icun
Rahangku sudah tak kuat untuk terbuka
Suaraku parau
Jeritanku tak berarti
Aku hanya melangkah lemah
Dalam lumpur hitam bernyawa
Tak kuat jemari kaki
Mencengkeram dalam kubangan
Hingga tersesat jauh
Tak jua tangan menggapai
Akar-akar rumput telah hanyut
Hanyut…
dan terus hanyut
Karya: Acom Icun
Jika matahari digenggam oleh guru,
maka lahirlah matahari-matahari baru
yang lebih terang.
Jika matahari digenggam oleh raja,
akan lahir matahari bijaksana.
Jika matahari digenggam oleh ulama,
akan lahir matahari beradab.
Dan jika matahari digenggam oleh orang dungu,
akan lahir matahari redup menjelang gelap.